foto: bertha/GARASInews
Jakarta, GARASInews - Presiden Joko Widodo bicara soal aset tanah. Dia tak menyangkal jika selama ini banyak tanah yang terlanjur dimiliki dalam jumlah besar oleh pengusaha besar.
"Betul. Ada distribusi aset yang terlanjur. Mohon maaf, satu orang ada yang dapat 300 ribu hektare, ada yang dapat 100.000 hektare, ada yang dapat 50.000 hektare," kata Jokowi saat memberi sambutan pada penutupan Mukernas Bimtek DPRD PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Jumat (21/7/2017).
Jokowi mengatakan hal itu tidak masalah, karena tidak ada aturan yang melarang banyaknya luas tanah yang dimiliki. Namun, Jokowi menegaskan, selama ini dirinya tidak pernah memberi tanah semeter pun kepada orang yang telah banyak memiliki tanah tersebut.
"Memang undang-undang memperbolehkan. Tapi kalau saya tidak akan seperti itu. Supaya Bapak-Ibu tahu, sampai saat ini saya tidak memberikan satu meter persegi pun kepada yang lebih gede. Karena yang kalau dituduh saya. Sehingga perlu saya jawab. Pemerintah sekarang ini baru proses mengambil tanah-tanah, lahan-lahan yang terlantar itu kembali," jelasnya.
Jokowi mengatakan, saat ini sudah ada 12,7 juta hektare lahan yang akan dilakukan redistribusi aset dan reforma agraria. Dia menegaskan tujuan pemerintah melakukan hal itu adalah untuk umat dan rakyat.
"Untuk siapa? Pertama jelas untuk umat, untuk rakyat. Kedua untuk koperasi, ketiga untuk pondok-pondok pesantren. Di sini kalau ada yang memiliki pondok-pondok pesantren, silakan kalau ingin mendapatkan. Mau 10 ribu hektare boleh, mau 20 ribu hektare boleh, 50 ribu hektare boleh. Tapi harus bisa menyampaikan lahannya untuk apa. Lahannya ditanami apa, produk setelah panennya kepada siapa? Harus jelas," kata Jokowi.
Jokowi tak mau lahan yang sudah diberikan dari pemerintah ke pihak yang mengajukan untuk kepentingan umat tersebut kemudian dipindahtangankan. Untuk itu, pemberian lahan tersebut akan dilakukan secara hati-hati.
"Itu yang kita tidak mau. Sehingga yang beli itu lagi, dia lagi. Saya hati-hati sekali dengan ini. Karena baru kita pegang sebesar itu," katanya.
Tak hanya soal tanah, Jokowi juga mengatakan saat ini pemerintah tengah menggodok program Bank Wakaf Mikro. Bank ini nantinya akan bekerja sama dengan pondok pesantren.
"Kalau para ulama, Bapak-Ibu sekalian memiliki pondok pesantren, sebentar lagi kita akan membangun sebuah Bank Wakaf Mikro. Yang akan kita sandingkan dengan pesantren bisa, entah di muka pesantren bisa, entah dalam pesantren, di samping pesantren juga bisa," katanya.
Tujuannya, jelas Jokowi, untuk menghadapi persoalan ketimpangan ekonomi alias kemiskinan yang harus diselesaikan dengan cara-cara pendampingan.
"Kita harapkan nantinya masalah ketimpangan, kemiskinan, betul-betul dikurangi secepat-cepatnya. Mungkin sebulan-dua bulan ini Bank Wakaf Mikro akan terus dan kita dirikan dan bangun," katanya.
"Kalau ada yang bertanya, terus hitungannya gimana? Kira-kira nanti hanya ada beban administrasi di Bank Wakaf Mikro, kira-kira hanya 2 persen untuk administrasi. Insyaallah akan segera kita laksanakan," tambahnya.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment